Selasa, 29 Juli 2014

Drupadi, Wanita di Balik Perang Barathayudha



Still with Drupadi.. Wanita hebat di belakang para Pandawa. Ada banyak tokoh wanita dalam serial Mahabharata yang memiliki peran yang cukup penting dan signifikan, tapi tidak bisa dipungkiri jika di bandingkan mereka semua, Drupadi atau Panchali adalah tokoh terpenting dalam mitos Mahabharata, karena dialah wanita yang berada di balik Perang Barathayudha antara Pandawa dan Kurawa di Padang Kurusetra. Peran tokoh Drupadi dibawakan dengan sangat sempurna oleh mantan Finalis Miss India 2006, Pooja Sharma. I Love Drupadi and I Love Pooja Sharma too.. Pooja Sharma, I hope people remember your portrayal as Drupadi for the next few decades, cause no one can play Drupadi as you.. There was a time when people used to say that no one can play Drupadi as Roopa Ganguly (Drupadi in Mahabharata 1989), but you have proved them wrong.. You are just as good, Pooja Sharma and I hope people remember you, FOREVER !!!!


“Drupadi, Wanita di Balik Perang Barathayudha”
                                               
 



 
Perang Barathayudha yang begitu fenomenal antara Pandawa dan Kurawa secara tidak langsung di dasari oleh dendam dan rasa sakit hati dari seorang wanita yang tak lain adalah Drupadi atau Panchali, yang merupakan istri Pandawa Lima semuanya. Tapi bagaimana bisa perang besar tersebut terjadi hanya karena sakit hati seorang wanita ?? Well, Anda yang hapal kisah Mitologi Mahabharata tentu sudah tahu bagaimana kisahnya, tapi bagi Anda yang belum tahu atau masih awam tentang kisah ini, ada baiknya Anda mulai menyimak..





Putri Drupadi atau Putri Panchali adalah seorang Putri yang cantik dari Kerajaan Panchala, yang terlahir dari api suci dalam sebuah upacara meminta anak. Dikisahkan bahwa Putri Drupadi adalah wanita tercantik di seluruh daerah Arya dan tidak ada seorang pun wanita yang bisa menandingi kecantikannya. Pada saat kelahirannya, Putri Drupadi sudah ditakdirkan untuk menjadi Seorang Ratu yang kelak akan membersihkan seluruh daerah Arya dari kejahatan dan ketidakadilan. Dia lahir untuk mensucikan daerah Arya dan membawa keadilan serta kedamaian untuk daerah Arya, tapi untuk mencapai semua itu, Putri Drupadi akan melalui hidup yang penuh dengan liku serta ketidakadilan sepanjang umurnya.






Hal itu dimulai karena sang ayah, Raja Drupada pada awalnya tidak menginginkan anak perempuan. Dalam upacara memohon anak tersebut, Raja Drupada sebenarnya hanya menginginkan anak laki-laki saja, yaitu Dresthadyumna. Tapi ternyata Dewa berkehendak lain dan memberikan Drupadi padanya, karena itulah Raja Drupada akhirnya mengutuk Putri Drupadi agar selama hidupnya dia selalu mengalami ketidakadilan dan kesengsaraan, penderitaan dan sakit hati, tapi walau begitu Drupadi akan menjadi pilar keadilan dan kemakmuran bagi orang lain. Raja Drupada awalnya tidak menyukai Putri Drupadi dan bahkan sempat mengusirnya keluar dari Kerajaan Panchala, tapi karena Basudewa Krisna yang berhasil menunjukkan pada Raja Drupada bahwa Putri Drupadi adalah seorang anak yang baik hati, penyayang serta berani mengorbankan nyawanya untuk melindungi ayahnya, maka Raja Drupada pun mulai tergerak untuk menyayangi Putri Drupadi.





Atas saran dari Basudewa Krisna, Raja Drupada membuat sayembara untuk mencarikan suami bagi Putri Drupadi. Sayembara memanah itu memang bertujuan agar Arjuna, Putra Pandu, yang juga merupakan Pangeran Hastinapura bisa memenangkan sayembara itu. Arjuna dan saudaranya yang lain memang menghadiri sayembara itu dan Arjuna pun berhasil memenangkan sayembara itu dan meminang Putri Drupadi sebagai istrinya. Tapi karena kesalahan Kunthi yang tidak disengaja, Putri Drupadi akhirnya harus dibagi 5 diantara kelima Putranya. Dalam Mahabharata versi India, disebutkan bahwa ia adalah istri dari kelima Pandawa. Putri Drupadi akhirnya harus menikahi 5 suami sekaligus.






Drupadi memiliki peran penting di dalam kisah Mahabharata. Bukan hanya karena dia adalah istri dari Para Pandawa, namun juga karena ia adalah salah satu tokoh yang menyulut meletusnya perang Bharatayudha. Ia adalah wanita yang hidup dengan Para Pandawa di masa pengasingannya di dalam hutan. 




Bersama dengan suaminya, ia membangun kerajaan Indraprastha (dalam versi wayang Jawa bernama Kerajaan Amarta) selepas disingkirkan secara licik dari Kerajaan Hastinapura oleh Kurawa. Drupadi adalah Ratu di Kerajaan Indraprastha.




Drupadi merasakan jatuh-bangunnya hidup dengan Para Pandawa. Ia adalah wanita yang rela berkorban untuk suaminya, namun juga sekaligus mampu mengarahkan langkah Para Pandawa untuk maju perang.







Awal dari Perang Barathayudha mungkin bisa dibilang saat Permainan Dadu dengan Kurawa. Bisa dibilang, momen yang paling mempengaruhi hidup Drupadi mungkin adalah saat ia dipermalukan di Balai Utama Kerajaan Hastinapura usai permainan dadu yang dilakukan oleh Pandawa dan Kurawa. Saat itu, pihak Kurawa sengaja mengundang Pandawa ke Hastinapura sebagai balasan atas undangan Pandawa kepada mereka ke Indraprastha. Disana, mereka diajak bermain judi oleh Sengkuni—Paman dari Para Kurawa, yang merupakan Raja dari Kerajaan Gandara. Yudhistira yang saat itu berniat menghormati pihak yang mengundangnya, setuju dengan ajakan Sengkuni untuk bermain dadu. Sayangnya, Pandawa kalah dalam permainan itu disaat mereka mempertaruhkan kerajaan masing-masing beserta isinya. 





Saat itu, Durshasana (salah satu Kurawa dan adik dari  Duryodhana) yang merasa telah menang,  memaksa Drupadi untuk membuka busananya. Ia berusaha menelanjangi Drupadi di depan mata banyak orang. Bukan hanya itu, Drupadi yang telah malu juga harus merasakan kekecewaan yang mendalam karena suaminya saat itu hanya diam tak berkutik melihat dirinya dilecehkan. Beruntung pada saat itu, dengan bantuan Basudewa Khrisna (kerabat Pandawa yang merupakan titisan Dewa Wisnu) membantu Drupadi dengan kekuatannya, sehingga busana wanita itu tidak bisa lepas dari tubuhnya. Drupadi meratapi sikap Para Pandawa pada saat itu. Ia tidak habis pikir mengapa lelaki yang telah banyak membuatnya berkorban tidak menolong dirinya. Ya, Drupadi tahu ksatria memang harus sportif. Apabila mereka kalah, mereka harus mengakuinya dengan perbuatan. Dengan perasaan marah, Drupadi bersumpah pada saat itu untuk tidak menggelung dan mengeramasi rambutnya sebelum dapat keramas dengan darah Dursasana.







Kejadian itulah yang membuat Drupadi geram dan membuatnya menjadi istri yang berbeda dari perempuan pada umumnya. Ia telah memafkan Pandawa, namun kejadian usai permainan dadu itu membuatnya tidak tinggal diam. Dengan tidak mengurangi rasa hormatnya kepada suaminya, Drupadi berubah menjadi perempuan yang lebih tegas, mandiri, dan berani. Setelah terbebas dari masa pengasingan selama 12 tahun ditambah 1 tahun penyamaran di Wirata, Drupadi menyerukan gugatannya kepada Pandawa.





Drupadi lah yang secara lantang mengingatkan Pandawa mengenai kecurangan-kecurangan Kurawa. Ia pula yang membakar dada Para Pandawa untuk mau maju mengambil kembali hak-hak kerjaan yang dirampas oleh Kurawa dengan liciknya. Ia pula lah yang mengingatkan Pandawa tentang janjinya saat dipermalukan dulu, hal yang membuat Bima tergerak untuk menuntaskan janji Drupadi.

Drupadi membuat Para Pandawa tergerak untuk menuntut Kurawa agar mengembalikan hak-hak mereka, hingga meletus lah perang Barathayudha yang dahsyat itu.






Dalam Mahabharata Star Plus 2014 episode 248, akhirnya balas dendam Drupadi pun terbalaskan saat Bhima berhasil membunuh Dhursasana, memotong kedua lengannya yang dulu telah berani menyeret, memukul, menjambak, mendorong serta menelanjangi Drupadi di hadapan semua orang, serta membelah dada Dhursasana agar Drupadi bisa mencuci rambutnya dengan darahnya. Adegan tersebut walau terlihat ngeri dan sadis namun hal tersebut sangat setimpal dengan apa yang dulu pernah dilakukan Durshasana pada Drupadi. Bhima telah membuatnya merasakan apa yang Drupadi rasakan. Apalagi Bhima telah bersumpah bahwa dialah yang akan merobek dada Durshasana agar Drupadi bisa mencuci rambutnya dengan darahnya juga akan menghancurkan paha Duryodhana yang dulu pernah menghina Drupadi dengan meminta Drupadi duduk dipangkuan Duryodhana.






Hal ini sangat dimaklumi mengingat dalam mitos ataupun serial Mahabharata tersebut, Bhima adalah suami yang mencintai Drupadi dengan setulus hatinya. Bagi Bhima, Drupadi adalah cinta sejatinya jadi dia pasti akan menjadi orang pertama yang akan melindungi Drupadi. 




Walaupun cinta sejati Drupadi adalah Arjuna, namun sayangnya Arjuna yang mengetahui bahwa Drupadi harus memberikan cintanya sama rata dan tidak boleh hanya memberikan cintanya hanya pada satu orang saja, akhirnya memilih memberikan hatinya pada Subhadra, padahal sesungguhnya yang dicintai Arjuna adalah Istrinya yang pertama yatu Drupadi..THATS WHY I HATE SUBHADRA !! VERY VERY HATE !!! POOR DRUPADI !!!






Tapi untunglah dalam Mahabharata versi STAR PLUS ini, yang mencintai Drupadi dengan tulus bukan hanya Bhima seorang tapi juga Arjuna.. Arjuna dan Bhima adalah 2 orang yang selalu bergerak lebih dulu membela dan melindungi Drupadi. 





Bukan hanya dalam permainan dadu, tapi juga saat Kechaak dan Jayadrata berusaha menculik dan melecehkan Drupadi, mereka berdualah yang selalu datang menolong. Well, setidaknya di versi ini cinta Drupadi TIDAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN kan ?? hehehe =)


 Jayadrata yang mencoba melecehkan dan menculik Drupadi


Drupadi adalah tokoh yang memiliki dua sisi yang bertolak belakang, namun hidup dalam satu jiwa. Dia adalah istri yang lembut, setia, dan penuh pengabdian dengan suaminya. Di sisi lain dia juga mampu secara tegas menyampaikan pendapatnya, berani dalam mengambil tindakan, dan bahkan memberikan masukan kepada suaminya, Para Pandawa. Mungkin, Drupadi adalah sosok yang cocok untuk menggambarkan kutipan ini:

“Behind every great man, there is a great woman.”

-Sawitri Wening-

Dikutip SEBAGIAN dari : http://kunta-wijaya.blogspot.com/2013/10/drupadi-perempuan-di-belakang-para.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Native Ads